APLIKASI
BASIS DATA
Kompetensi Dasar
Menerapkan teknologi basis data dan menganalisis
aplikasi basis data dalam organisasi Kepolisian.
Indikator Hasil Belajar
1.
Menjelaskan
pengertian sistem berbasis data;
2.
Menjelaskan
tujuan sistem berbasis data;
3.
Menjelaskan
manfaat sistem berbasis data;
4.
Menjelaskan
komponen basis data;
5.
Menjelaskan
pemodelan basis data;
6.
Mempraktekkan
pembuatan Entity Relationship Diagram;
7.
Melakukan
pengolahan basis data dengan aplikasi sistem basis data;
8.
Menguraikan
aplikasi basis data sederhana yang dapat diterapkan pada fungsi Kepolisian.
A.
Pengertian
Data adalah objek abstrak yang
merepresentasikan fakta dunia nyata tentang suatu objek tertentu. Seperti
manusia, barang, hewan, keadaan, peristiwa, konsep dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis
& data. Basis dapat diartikan
sebagai markas / gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data adalah fakta yang mewakili suatu objek seperti tersebut
diatas.
Basis Data adalah suatu kumpulan data
terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu
media, tidak perlu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan cara-cara
tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali, dapat
digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan
tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data
disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data
dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Basis data sendiri dapat di definisikan dalam
sejumlah sudut pandang seperti :
1.
Himpunan kelompok data /
arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak
dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat & mudah.
2.
Kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan/
penumpukan (redundansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.
Kumpulan file/ tabel /arsip
yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data dan lemari arsip sesungguhnya
memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan
utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali
data/ arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan
. jika lemari arsip menggunakan lemari sebagai media penyimpanannya, maka
basisdata mnenggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket,
harddisk).
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yang penting, yaitu :
1.
Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2.
Dapat digunakan oleh beberapa
program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3.
Dapat berkembang dengan mudah,
baik volumenya maupun strukturnya.
4.
Dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sistem baru secara mudah.
5.
Dapat digunakan dengan cara-cara
yang berbeda.
6.
Kerangkapan data (data
redundancy) minimal
B.
Tujuan
Sistem Berbasis Data
1.
Kecepatan & kemudahan (speed)
Pemanfaatan basis
data memungkinkan untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau
menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
2.
Efisiensi ruang penyimpanan
(space)
Karena
keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basisdata,maka
redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada, sehingga akan memperbesar ruang
penyimpanan. Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan
dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar
kelompok data yang saling berhubungan.
3.
Keakuratan (accuracy)
Pengkodean
atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan
(constraint), dmain data, keunikan
data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat
berguna untuk menekan ketidak akuratan penyimpanan data.
4.
Ketersediaan (availability)
Dengan
pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang
dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
5.
Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan
data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini
dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap.
Untuk mengakomodasi kelengkapan data, seperti
6.
Keamanan (security)
aspek
keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan
pemakai basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa
saja yang boleh dilakukannya.
7.
Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis
data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini. Pemakai basis
data sering kali tidak
terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja.
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi
kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan
baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak
pemakai pada saat bersamaan).
C.
Keuntungan
Sistem Basis Data:
1.
Mengurangi redudansi data
Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
2.
Integritas Data
Dimana data terismpan secara akurat karena tidak adanya redudansi data.
3.
Menghindari inkonsisten
data
Sebagai akibat tidak adanya data yang redundansi data, sehingga tidak
terjadi inkonsisten data, karena data yang akan diupdate cukup dilakukan
sekaligus saja.
4.
Penggunaan data bersama
Data yang sama dapat diakses atau dimanfaatkan oleh beberapa user pada saat
yang bersamaan.
5.
Standarisasi data
Akibat tidak adanya redundansi, inkonsisten, dan integritas data, maka akan
terciptanya adanya standarisasi data.
6.
Jaminan Keamanan Data
(Security Data)
Data yang tersimpan hanya dapat diakses oleh yang mempunyai otoritas
terhadap data tersebut.
D.
Komponen
Sistem Basis Data
1.
Perangkat keras
berupa
komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk.
Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data.
2.
Objek Basisdata
sebuah
DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah
objek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata
juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun objek-objeknya
secara detail).
3.
Perangkat lunak
perangkat
lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola
basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme
pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data, dsb.
Contoh
perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
4.
Pengguna/user
pengguna
dapat digolongkan menjadi 3 :
a.
Pengguna akhir / end user.
Dapat
dibagi menjadi 2 :
1)
Pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang
dibuat oleh pemrogram aplikasi.
2)
Pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan
perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
b.
Pemrogram aplikasi
adalah
orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
c.
Administrator database / DBA(database administrator)
adalah
orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata. Tugas DBA :
1)
mendefinisikan basisdata
2)
menetukan isi basisdata
3)
menentukan sekuritas basisdata
E.
Pemodelan
Data
Model Data merupakan sekumpulan perangkat
konseptual untuk menggambarkan data, hubungan antar data, semantik (makna) data
dan batasan data. Dengan menggunakan model data ini maka akan memberikan
kemudahan untuk melakukan evaluasi/analisis, dan perbaikan sebelum
diimplementasikan ke dalam Sistem Basis Data. Pemodelan data ada beberapa
bentuk model, yaitu model hierarkis, jaringan dan relasional serta berorientasi
objek.
Model database hirarki dan jaringan merupakan
model database yang tidak banyak lagi dipakai saat ini, karena adanya berbagai
kelemahan dan hanya cocok untuk struktur hirarki dan jaringan saja. Artinya
tidak mengakomodir untuk berbagai macam jenis persoalan dalam suatu sistem
database.
Model Entity-Relationship (ER) adalah model
data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data
konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data,
transaksi pengambilan dan pembaruan basis data.
Model ER tak tergantung DBMS dan platform
perangkat keras tertentu. Model ER dikemukakan oleh Chen [1976]. Sejak itu,
telah memperoleh banyak perhatian dan perluasan.
Model ER merupakan persepsi terhadap dunia
nyata sebagai terdiri objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan
(relationship) antar entitas-entitas itu.
Model
ER menggunakan diagram untuk menggambarkan relasi antar entitinya, bentuk
diagram yang sering digunakan adalah Entity Relationship Diagram (ERD), ada
tiga hal yang perlu diperhatikan dalam ERD, yaitu Entitas, Relationship dan
Atribut.
1.
Entitas
adalah objek yang ada dan dapat
dibedakan objek yang lain (barang, manusia, keadaan). Keberadaan entitas
berdiri sendiri dan bisa nyata maupun tidak nyata. Entitas direpresentasikan
dengan sekumpulan atribut, entitas orang mempunyai atribut nama, alamat,
tanggal lahir dll.
Sekelompok entitas yang sejenis dan
berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas (entity sets).
Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan
entitas menunjuk pada rumpun (family)
dari individu tersebut.
Seorang pasien, misalnya akan
dimasukkan dalam himpunan entitas pasien. Sedang seorang dokter akan
ditempatkan dalam himpunan entitas dokter.
Dalam berbagai pembahasan/literature,
penyebutan himpunan entitas (yang kurang praktis) ini seringkali digantikan
dengan sebutan entitas saja.
Karena itu sering ditemui, penggunaan
istilah entitas (entity) di sebuah literature sebenarnya menunjuk pada himpunan
entitas.
Sebagaimana
model relasional, adalah penting dan berguna untuk memasukkan kunci yang
diasosiasikan dengan himpunan entitas. Kunci pada himpunan entitas S, adalah
himpunan atribut A. Sehingga tidak ada dua entitas di S yang mempunyai nilai
sama untuk tiap atribut di A dan tidak ada subset di A yang dapat menjadi kunci
di S, dengan demikian kunci mempunyai property minimal.
2.
Atribut
merupakan
penggambaran rinci entitas. Setiap atribut harus dijelaskan dengan suatu nilai,
misalnya entitas orang mempunyai atribut nama
dengan nilai “Malikus Sumadyo”. Nilai dari atribut tersebut dapat juga diatur,
misalnya panjang karakter nama tidak boleh lebih dari 20 karakter.
3.
Relationship
menggambarkan hubungan yang nyata
diantara beberapa entitas. Tingkatan relationship ini adalah:
a.
Unary: hanya melibatkan satu entitas
b.
Binary: melibatkan dua entitas
c.
Ternary: melibatkan lebih dari dua entitas
Kebanyakan relationship adalah binary
dengan derajat relasinya dapat one to one, yaitu setiap record pada satu
entitas hanya mempunyai hubungan dengan satu record pada entitas lainnya.
Sedangkan relasi one to many yaitu setiap satu record pada entitas tertentu
berhubungan dengan banyak record pada entitas yang lain. Dan many to many yaitu
banyak record pada suatu entitas berhubungan dengan banyak record pada entitas
yang lain.
F.
Tahap
Pembuatan Diagram ER
Diagram ER selalu dibuat secara bertahap.
Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan
diagram ER, yaitu :
Pembuatan
Diagram ER diawali dengn preliminary
design. Yaitu :
a.
Mengidentifikasi dan
menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
b.
Menentukan
attribute-attribute atau field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
Menentukan attribute
dari suatu entitas sangat menentukan baik atau tidaknya sistem database yang
dirancang, karena attribute ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi.
Attribute merupakan ciri khas yang melekat pada suatu entity, misalnya
attribute pada mahasiswa dapat berupa NRP, nama, tempat lahir, tanggal lahir,
alamat, nama orang tua, pekerjaan orang tua dan lain-lain. Dari sekian banyak
kemungkinan attribute yang ada pada entity mahasiswa, kita dapat menggunakan
hanya yang perlu saja. Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah
menentukan field kunci. Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga
bisa digunakan untuk relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik.
Misalnya pada entity mahasiswa, attribute NRP bisa dijadikan field kunci,
karena bersifat unik dan tidak ada mahasiswa yang mempunyai NRP sama.
c.
Mengidentifkasi dan
menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity yang ada
beserta kunci tamu (foreign key)- nya.
Setelah menentukan
entity dan attribute beserta field kuncinya, maka selanjutnya adalah menentukan
entity yang terbentuk akibat adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity
mahasiswa dengan entity dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka
proses mengajar ini merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita
tentukan juga attribute yang melekat padanya beserta kunci tamu (foreign key).
Kunci tamu adalah field kunci utama pada tabel lain, dan field tersebut
digunakan juga pada tabel yang satu lagi. Misalnya NRP adalah
field kunci dari
entity mahasiswa, pada entity mengajar terdapat juga attribute NRP, maka
keberadaan attribute NRP pada entity
mengajar disebut sebagai kunci tamu. Proses menentukan hubungan antar entity
juga sangat menentukan kualitas system database yang dirancang.
d.
Menentukan derajat relasi
untuk setiap himpunan relasi.
Setelah semua entity
dan attribute yang dibutuhkan terbentuk, maka selanjutnya adalah menentukan derajat
relasi antar entity tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau
sebaliknya, atau banyak ke banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat
relasi ini, karena nantinya akan berhubungan dengan proses query terhadap data
e.
Melengkapi himpunan entitas
dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).
G.
Jenis-Jenis Kunci (Key)
1.
Candidat Key
Sebuah attribute atau
lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut candidate key.
Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap recordnya. Fungsi
dari candidate key ini adalah sebagai calon primary key.
2.
Primary Key
Salah satu atribut
dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria sbb :
a.
Key tersebut lebih natural untuk dijadikan acuan
b.
Key tersebut lebih sederhana
c.
Key tersebut cukup uniqe
3.
Foreign Key
Jika sebuah primary
key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity
tersebut di sebut sebagai foreign key. Misal : Primary Key KodeDosen dari
entity Dosen digunakan juga pada field entity KRS, maka keberadaan field
KodeDosen pada entity KRS disebut sebagai foreign key.
4.
Alternate Key
Setiap
atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan
dinamakan alternate key. Pada contoh sebelumnya bila untuk primary key dipilih
ID_Cus maka alternate key nya adalah No.of Pay.
H.
Jenis
Perintah Basis Data
1.
Bahasa
Definisi Data (Data Definition Language/
DDL)
DDL adalah perintah-perintah
yang biasa digunakan oleh administrator basis data (DBA) utnuk mendefinisikan
skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman,
dan hubungan data pada basis data Index merupakan suatu mekanisme yang lazim
digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan
dengan cepat.
DDL Digunakan untuk
mespesifikasikan struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain
basis data secara keseluruhan.
Hasil kompilasi perintah DDL
adalah kamus data (File yang berisi metadata (data yang mendeskripsikan data
sesungguhnya).
Struktur penyimpan dan metode
akses yang digunakan oleh sistem basis data disebut dengan data storage and
definition language.
2.
Bahasa
Manipulasi Data (Data Manipulation
laguage/ DML)
DML adalah perintah-perintah
yang digunakan untuk mengubah, manipulasi dan mengambil data pada basis data.
Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi bagian dari
DML.
DML pada dasarnya dibagi
menjadi dua :
a.
Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan
data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
b.
Nonprosedural, yang menuntut pengguna
menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara
mendapatkannya.
3.
DQL ( Data Query Language)
Query sesungguhnya berarti pertanyaan
atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam bentuk asli, karena
telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia
I.
Operasi
dasar pembuatan Basis data
1.
Pembuatan Basis Data (Create Database)
Yang
identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
2.
Penghapusan Basis Data (Drop Database)
Yang identik dengan perusakan
lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada)
3.
Pembuatan File/Table baru ke
suatu basis data (Create Table)
Yang identik dengan penambahan map arsip
baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4.
Penghapusan File/Table dari
suatu basis data (Drop Table)
Yang
identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5.
Penambahan data baru ke
suatu file/table di sebuah basis data (insert)
Identik dengan penambahan lembaran arsip
baru kesebuah map arsip.
6.
Pengambilan data dari sebuah
file/table (Retrieve/Search)
Identik dengan pencarian lembaran arsip dari
sebuah map arsip.
7.
Pengubahan data dari sebuah
file/table (Update)
Identik dengan perbaikan isi lembaran arsip
yang ada di sebuah map arsip.
8.
Penghapusan data dari sebuah
file/table (Delete)
Identik dengan
penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
J.
Latihan
Dasar (Kasus Perpustakaan)
Dalam perpustakaan kampus setidaknya ada yang
perlu dicatat atau menjadi antitas yaitu buku sebagai salah satu bahan pustaka
yang sering dipinjam, kemudian anggota yaitu anggota perpustakaan yang
diperbolehkan untuk meminjam bahan pustaka, dan transaksi peminjaman buku.
Ketiga entitas tersebut perlu dirinci atributnya sebagai berikut:
Buku
:
1.
Kode
buku : atribut ini sebagai pembeda atas setiap buku dengan buku lainnya
meskipun mempunyai judul atau atribut lain yang sama.
2.
Judul
: atribut untuk judul buku
3.
Pengarang
4.
Penerbit
5.
Tahun
: atribut untuk mencatat tahun terbitan buku
6.
Jumlah
halaman
Anggota
:
1.
No
anggota : atribut sebagai pembeda antara anggota satu dengan lainnya
2.
Nama
: atribut untuk nama anggota
3.
Alamat
4.
Tanggal
lahir
5.
Jurusan
Peminjaman
:
1.
No
urut peminjaman
2.
Nama
peminjam
3.
Buku
yang dipinjam
4.
Tanggal
peminjaman
5.
Tanggal
pengembalian
Dari keterangan diatas perlu penyusunan
pemodelan data sehingga mempermudah dalam penyusunan basis data dengan beberapa
penjelasan sebagai berikut :
1.
Entitas
buku disusun menjadi tabel dengan 6 field yaitu kode_buku (ingat bahwa nama
field tidak boleh menggunakan spasi) type data kode_buku dapat berbentuk text
(untuk MS Access) atau varchar (untuk MySQL) field kode_buku dibuat sebagai
kunci primer (primary key). Kemudian judul, pengarang dan penerbit dengan type
data text, sedangkan tahun dan jml_halaman dapat berbentuk number (dalam MySQL
integer).
2.
Entitas
anggota disusun menjadi tabel dengan 5 field yaitu no_anggota dengan type data
text sebagai kunci primer, nama, alamat dan jurusan dengan type data text dan
tgl_lahir dengan type data date.
3.
Entitas
peminjaman disusun menjadi tabel dengan field no_urut_pinjam dengan type data
number sebagai kunci primer. Nama peminjam tidak perlu dijadikan field karena
atribut ini mengacu pada no_anggota pada tabel anggota, sehingga cukup hanya
dimasukkan no_anggota sebagai foreign key. Begitu pula untuk atribut buku yang
dipinjam tidak perlu dijadikan field pada tabel peminjaman, tetapi justru perlu
field kode_buku yang nantinya menjadi foreign key terhadap tabel buku. Dengan
demikian cukup dengan 5 field dengan field tgl_pinjam dan tgl_kembali dengan
type data date.
Dengan menggunakan Microsoft Access model
diatas dapat diimplementasikan sebagai berikut :
Gambar 1 : Desain tabel buku
Gambar 2 : Desain tabel
anggota
Gambar 3 : Desain tabel
peminjaman
Model entity relationship ketiga tabel
tersebut diatas diimplementasikan pada MS Access dengan diagram berikut :
Gambar 4 : Relationship
antar tabel
Pengisian
data buku, anggota dan peminjaman diisi sesuai contoh berikut
Gambar 5 : data buku
K.
Rangkuman
Aplikasi basis data adalah aplikasi yang
mendayagunakan sumber informasi yang dihasilkan oleh basis data. Aplikasi ini
berupa kumpulan instruksi yang melakukan permintaan kepada pangkalan data untuk
menggali informasi dengan perintah query yang terstruktur atau disebut SQL
(Structured Query Language). Lembaga Kepolisian sangat membutuhkan aplikasi
seperti ini dalam operasional berbagai kegiatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar